Langkah Bijak Cegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Dengan Pembuatan Desinfektan Secara Mandiri
Girimargo, Sragen – Meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Desa Girimargo, Miri Sragen menyebabkan beberapa sapi sakit dan mati. Pemerintah Kecamatan Miri telah melakukan pencegahan dengan penyemprotan desinfektan secara massal pada kandang sapi milik warga dan pembagian desinfektan. Akan tetapi, jumlah desinfektan yang diberikan masih dalam jumlah terbatas.
Melihat hal tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim I Universitas Diponegoro (UNDIP) Tahun 2024/2025, Intan Nirmala Prabhasari dari program studi peternakan mengadakan sosialisasi “Langkah Bijak Mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Pembuatan Desinfektan Secara Mandiri”. Kegiatan dilaksanakan di rumah Bapak Ketua RT 15 yang dihadiri oleh 27 peserta. (18/01/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait PMK meliputi gejala penyakit, cara pencegahan, dan penularan. Selain itu, demonstrasi pembuatan desinfektan secara mandiri dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang pembuatan desinfektan yang ramah kantong dengan bahan yang mudah didapatkan.
Dalam sesi ini, Intan memperkenalkan dua jenis bahan yang dapat digunakan untuk membuat desinfektan, yakni baycline dan asam sitrat atau citrun. Baycline adalah bahan yang umumnya digunakan dalam industri peternakan untuk pencegahan penyakit. Sementara asam sitrat adalah bahan alami yang mudah ditemukan di pasar dan memiliki sifat antimikroba.
- Desinfektan dari Baycline
Baycline memiliki kemampuan untuk membunuh berbagai mikroorganisme penyebab penyakit pada hewan ternak, termasuk virus dan bakteri yang menyebabkan PMK. Cara pembuatan desinfektan dari baycline dilakukan dengan mencampurkan 30ml baycline dan 1 liter air pada wadah penyemprotan. Kemudian diaduk hingga merata dan desinfektan siap digunakan.
- Desinfektan dari asam sitrat atau citrun
Asam sitrat memiliki sifat asam yang efektif untuk membunuh bakteri dan virus, serta dapat digunakan untuk membersihkan dan mensterilkan kandang ternak. Cara pembuatan desinfektan dari asam sitrat dilakukan dengan mencampurkan 1 sendok makan asam sitrat dan 1 liter air pada wadah penyemprotan. Kemudian diaduk hingga merata dan desinfektan siap digunakan.
Dari kegiatan ini, diharapkan para peternak di Desa Girimargo dapat lebih mudah dan rutin melakukan disinfeksi kandang minimal 2 hari sekali, sehingga penyebaran PMK dapat ditekan. Selain itu, masyarakat juga diajarkan untuk lebih peduli terhadap kebersihan kandang dan kesehatan ternak mereka serta pembatasan akses ke kandang untuk mencegah penularan dengan menerapkan biosecurity.
Sosialisasi mengenai pembuatan desinfektan ini memberikan dampak positif bagi peternak Desa Girimargo, yang kini memiliki pengetahuan baru untuk mencegah penyebaran PMK dengan cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Diharapkan bahwa kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk mendukung keberlanjutan usaha peternakan di desa ini.